Selasa, 10 Desember 2019


SWASEMBADA PANGAN BABINSA ANDONG TERJUN KE SAWAH
BOYOLALI. Babinsa Koramil 15/Andong Kodim 0724/Boyolali Sertu Mustakim membantu petani binaannya menanam padi guna mensukseskan swasembada pangan nasional, bertempat di Dukuh Duwet Desa Andong, Kecamatan Andong, Selasa (10/12).
Semangat Babinsa Andong Sertu Mustakim  ikut terjun ke sawah membantu petani menanam padi jenis IR 64 di Kelompok Tani Makmur.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk nyata pendampingan terhadap petani dan salah satu tugas teritorial dalam mewujudkan program pemerintah untuk menyukseskan swasembada pangan di wilayah kerja teritorial.
Di samping itu kegiatan yang dilakukan , merupakan wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat bahwa para Babinsa mempunyai jiwa besar dan tidak ragu-ragu membantu petani dalam menanam padi bersama-sama masuk ke sawah.
Menurut Danramil 15/Andong  Kapten Inf Budiyanto, Hal itu dilaksanakan sebagai upaya pendampingan para Babinsa kepada kelompok tani yang menjadi binaannya masing-masing.
"Diharapkan dengan turunnya Babinsa di sawah sebagai pendamping di wilayah binaannya masing-masing dapat meningkatkan hasil panen serta dapat memberi motivasi kepada para Petani untuk lebih giat mengolah lahan pertaniannya dengan maksimal dengan harapan hasil panen yang diperoleh dapat meningkat," tegas Danramil.(Penerangan Kodim 0724/Boyolali)

Minggu, 10 November 2019



DANREM 074/WARASTRATAMA RESMI LANTIK DANDIM 0724/BOYOLALI
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Raffael Granada Baay memimpin langsung jalannya Prosesi Upacara Serah Terima Jabatan Komandan Kodim 0724/Boyolali dan acara Tradisi Prajurit Koram 074/Warastratama dari Pejabat Lama Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. kepada Pejabat Baru Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P. di Aula Makodim 0724/Boyolali. Senin (11/11)
Dalam Sambutannya Danrem 074/Warastratama mengucapkan selamat datang kepada Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P beserta keluarga serta selamat Bertugas di Jajaran Korem 074/Warastratama sebagai Komandan Kodim 0724/Boyolali, Jabatan ini adalah bentuk kepercayaan dan penghargaan Negara terhadap kopetensi dan kemampuan sekaligus buah dari kerja keras dedikasi dan Royalitas Kepda TNI AD, Bangsa dan Negara. 
Danrem 074/Warastratama juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Letkol  Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H atas Kinerja, Dedikasi, Prestasi serta pelaksanaan tugas selama ini hendaknya pengalaman yang diperoleh bias menjadi bekal selanjutnya sebagai Wakil Asisten Intelejen Kasdam IV/Diponegoro.
”Saya menaruh harapan besar kepada Komandan Kodim 0724/Boyolali yang baru untuk senantiasa terus meningkatkan Optimalisasi Kinerja satuan serta membangun Komunikasi yang lebih erat dengan seluruh instasi terkait, Tokoh Masyarakat dan segenap Komponen bangsa, hal ini semakin mengajarkan TNI AD ditenggah tengah masyarakat  untuk memberikan pengabdian yang terbaik serta terwujudnya daya tangkal yang tangguh untuk mendeteksi, mencegah serta menanggulangi secara dini terhadap setiap kecenderungan, gejala yang mengancam sendi-sendi persatuan dan kesatuan dalam kehidupan Berbangsa dan Berbangsa.
Selain dihadiri Danrem, sejumlah pejabat tampak hadir antara lain Kasrem 074/Warastratama, Para Kasi Rem 074/Warastratama serta Pejabat Dandim Jajaran Koram 074/Warastratama.

Rabu, 16 Oktober 2019


Berkat Kerja Keras Jalan Beton di Desa Sangup Sudah Mulai Kelihatan

Berkat kerja keras antara TNI dan warga, di pembangunan jalan beton, salah satu sasaran fisik TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, di Desa Sangup, sudah mulai menampakan hasilnya.
Dikemukakan Serka Rosyd, Babinsa Desa Sangup, untuk sasaran fisik pengecoran jalan di Desa Sangup hasilnya sudah sangat menggembirakan. Sehingga pihaknya optimis, pengecoran jalan akan rampung sebelum TMMD ditutup.
Dikatakan, hasil yang maksimal di pengecoran jalan tersebut lantaran semangat gotong royong antara warga dan TNI Satgas TMMD yang terus membara. Banyak kendala, namun dengan penuh semangat semuanya bisa teratasi. (Pendim 0724/Boyolali)


Pelan Tapi Pasti, Satgas Terus Bangun Bak Air

Pelan tapi pasti, para anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, terus membangun bak penampungan air, yang lokasinya di halaman Balai Desa Sangup, Kecamatan tamansari.
Menurut Babinsa Sangup, Serka Rosyd, untuk membangun bak air tidak seperti di sasaran fisik pengecoran jalan atau sasaran fisik lainnya. Perlakuannya khusus, karena jangan sampai nanti setelah jadi bak air terjadi kebocoran.
”Saya yakin pelan tapi pasti bak air yang merupakan salah satu sasaran fisik TMMD itu akan rampung sebelum TMMD ditutup, tandas Babinsa Serka Rosyd.(Pendim 0724/Boyolali)


Harus Cuci Sendiri Saat Kerja di Lokasi TMMD

Sejumlah prajurit anggota SatgasTMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, harus nyuci pakaian sendiri saat bertugas di lokasi TMMD. Belum lagi, saat nyuci juga harus menyesuaikan sulitnya air di desa sasaran TMMD, yakni Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.
Minimnya air segala keperluan, membuat para prajurit Satgas TMMD harus ngirit air saat mencuci. ”Sudah terbiasa bagi prajurit harus menghadapi situasi seperti di Desa Sangup ini,” tandas Kopka Yatno, salah satu anggota Satgas TMMD.
Hasil serupa juga dialami oleh para anggota Satgas TMMD yang lain, selama tinggal di rumah-rumah penduduk. Dengan kondisi rumah yang sederhana, keberadan air pas-pasan, mereka harus menghadapi tugas yang tidak ringan.(Pendim 0724/Boyolali)


Warga dan TNI Saling Tukar Pengalaman

Salah satu dampak pelaksanaan TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari adalah, antara warga dan TNI bisa saling tukar pengalaman.
Saling tukar pengalaman tersebut dilakukan saat istirahat bersama. Sambil menikmati makan, dan minum mereka saling tukar pengalaman. ”Banyak pengalaman yang bisa saya timba dari para TNI yang sedang melaksanakan TMMD di desa kami,” ujar Handoko, salah satu warga Desa Sangup.
Babinsa Sangup, Serka Rosyd, ikut senang manakala menyaksikan para warga dan TNI Satgas TMMD saling ngobrol bertukar pengalaman. Sehingga mereka semakin menyatu. (Pendim 0724/Boyolali)


Ikut Senang, Kesulitan Warga Akan Teratasi

Para anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali menyatakan, ikut senang menyusul dengan kerja keras saat membangun jalan, kini hasilnya sudah mulai tampak.
”Meski nantinya kami anggota Satgas tidak ikut menikmati jalan ini, namun rasanya ikut gembiraan lantaran kesulitan warga desa sasaran bakal teratasi. Yakni aktifitasnya akan lancar,” ungkap Kusmono, salah satu anggota Satgas TMMD.
Dia berharap, nantinya kalau hasil TMMD sudah diserahkan kepada pihak desa para warga mau merawatnya dengan baik sehingga bisa berumur lama, dan bisa dinikmati warga dalam waktu yang lama. (Pendim 0724/Boyolali)


Rumah Sukirno Akan Berdinding Tembok Yang Kokoh

Direhab Tentara, rumah Sukirno (53), salah satu warga Desa Sangup, yang mendapat jatah perehaban bersamaan gelaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, akan berdinding tembok yang kokoh.
Menurut Pasiter Kodim Boyolali, Kapten Inf. Kamami, seluruh RTLH yang direhab dinding rumah akan dibangun tembok berbahan baku dari batako. Sehingga dipastikan akan kokoh.
”Kualitas dan kenyamanan tetap akan kami utamakan. Supaya pemiliknya puas, dan berdayaguna dalam waktu yang lama. Dinding tembok, kualitas kusen juga terjamin,” ujar Kapten Kamami. (Pendim 0724/Boyolali)


Bisa Istirahat Saat Material Tersendat

Sejumlah warga Desa Sangup memanfaatkan tersendatnya material untuk istirahat. Seperti saat tersendatnya pasokan material untuk pengecoran jalan yang merupakan salah satu TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, sering terlambat.
”Agak lumayan bisa istirahat sambil menunggu datangnya material lanjutan,” ungkap Darsono, warga Desa Sangup, yang rajin ikut kerja bhakti di pengecoran jalan tersebut.
Demikian halnya bagi anggota Satgas, sambil menunggu pasokan material, sebagian istirahat, sebagian lagi digunakan untuk menyempurnakan hasil pengecoran yang tengah menunggu proses pengeringan. (Pendim 0724/Boyolali)


Harus Langsir Material Secara Manual

Lantaran truk material tidak bisa sampai ke titik pekerjaan, di kegiatan TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, sejumlah material terpaksa harus dilakukan secara manual. Baik itu koral, pasir maupun semen.
Menurut Darko, salah satu warga Desa sangup, harus mengandalkan otot untuk langsir material karena truk material tidak bisa sampai ke titik pembangunan. ”Tidak masalah, soal otot kami warga Desa Sangup sudah terbiasa,”ujarnya.
Kades Sangup, Triyono mengapresiasi dengan semangat warganya yang tetap semangat walaupun harus melangsir material secara manual, dan mengandalkan otot. (Pendim 0724/Boyolali)


Penyiraman Jalan TMMD Terus Dilakukan

Sebagian jalan yang selesai dibangun oleh anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali dan warga yang sudah selesai terus dilakuka penyiraman.
Menurut Kades Sangup, Triyono, penyiraman di jalan cor yang sudah jadi itu dimaksudkan, saat ini cuacanya sangat panas, sehingga dengan disiram hail pengecoran jalan tidak akan retak.
”Memang butuh air yang banyak, tetapi tidak mengapa, toh itu demi menjaga kualitas hasil pengecoran jalan. Jika keringnya pelan-pelan, nantinya kualitas jalan cor akan menjadi bagus,” jelas kades Triyono. (Pendim 0724/Boyolali)


Air Telat, Pengecoran Jalan TMMD Macet

Gara-gar air telat, pengecoran jalan di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, yang merupakan sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali macet.
Lantaran macet, sebagian anggota Satgas TMMD dan warga, menggunakan kondisi itu untuk istirahat sambil membersihkan alat dan merapikan hasil pengecoran jalan.
”Sempat macet memang lantaran pasokan air terlambat. Semua itu kami gunakan untuk bersih-bersih alat dan menyempurnakan hasil pengecoran,” ujar Kopda Jayus, salah satu anggota Satgas TMMD. (Pendim 0724/Boyolali)


Sejumlah Material Terus Digelontorkan ke Lokasi TMMD

Sejumlah material, mulai dari koral, pasir, semen terus digelontorkan ke Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, yang menjadi sasaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali.
Hal itu dilakukan agar semua pembangunan fisik yang sudah diprogramkan, bisa berjalan sesuai rencana, dan selesai sebelum TMMD ditutup. ”Kami tak ingin ambil resiko, gara-gara material terlambat, pekerjaan TMMD lantas terhambat,” uajr Pasiter Kodim Boyolali, Kapten Inf. Kamami.
Dikemukakan, selain material, sejumlah tukang baik dari TNI maupun dari desa sasaran terus libatkan di sejumlah pembangunan TMMD. ”Pokoknya semua sasaran fisik TM harus selesai sebelum TMMD ditutup,” tandas Kapten Kamami. (Pendim 0724/Boyolali)


Tidak Hanya Sosialisasi, Satgas TMMD Jugas Gelar Simulasi Penanganan Bencana

Tidak hanya melakukan sosialisasi, melainkan dengan menggandeng BPBD Kabupaten Boyolali, Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali juga menggelar simulasi penangan bencana. Dalam hal itu peserta yang dilibatkan para siswa siswi SMP N 1 Tamansari.
Menurut Babinsa Desa Sangup, Serka Rosyd, simulasi tersebut dimaksudkan untuk memberi pelatihan kepada para siswa siswi SMPN 1 Tamansari, dan warga yang lokasi hanya berjarak sekitar 4 Km dari puncak Gunung merapi.
Dengan dibimbing oleh sejumlah personil dari Tim Reaksi cepat BPBD Kabupaten Boyolali itu, para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan simulasi penanganan bencana tersebut. (Pendim 0724/Boyolali)


Satgas TMMD Gelar Atraksi Saat Memasang Genteng

Bak menggelar atraksi, saat beberapa anggota Satgas TMMD memasang genteng di rumah seorang warga yang sedang direhab melalui kegiatan TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali.
Warga pun disuguhi tontonan gratis itu, seolah tidak percaya kalau TNI ternyata tidak ahli perang saja, melainkan untuk memasang genteng rumah juga lihai.
”Ternyata Pak Tentara itu multi talenta, tidak saja ahli perang melainkan juga bisa melakukan banyak hal di kehidupan sehari-hari di masyarakat,” ujar Mularmas, salah satu warga Desa Sangup. (Pendim 0724/Boyolali)


Meski Pembetonan Jalan Banyak Kendala, Satgas Tak Patah Arang

Meski pembetonan jalan yang merupakan sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup banyak kendala, namuan para anggota Satgas TMMD tidak pernah patah arang.
”Untuk sasaran fisik pengecoran jalan memang banyak halangan, mulai medan yang sulit, juga sering terlambatnya pasokan air. Namun demikian kami tidak pernah patah arang,” ungkap Kopka Darso,salah satu anggota satgas TMMD.
Terpisah, Babinsa Desa Sangup, Serka Rosyd, khusus untuk pengecoran jalan memang kendalanya cukup banyak. namun demikian para satgas diminta untuk tetap jaga semangat. (Pendim 0724/Boyolali)


Sukacita Bu Siti, Rumahnya Direhab Tentara

Suka cita dirasakan keluarga Bu Siti, menyusul di gelaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, rumahnya mendapat jatah perehaban rumah yang akan dilakukan oleh TNI bersama warga.
”Ini benar-benar kebahagiaan bagi keluarga saya, menyusul rumah saya termasuk salah satu dari 10 rumah warga lainya yang akan direhab dalam TMMD. Maturnuwun Pak Tentara dengan ini semua,” papar Bu Siti.
Dia mengatakan, selama ini rumah yang ia tempati kondisinya memang memprihatinkan. Selain dindingnya banyak yang rusak, dan gentengnya juga banyak yang rusak, ”sekali lagi matur nuwun Pa Tentara rumah saya direhab,” papar Bu Siti. (Pendim 0724/Boyolali)


TNI dan Raga Menganyam Besi Demi Kokohnya Rumah Warga

Koptu Amir, salah satu anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, dengan dibantu warga terus menganyam besi untuk tulang tiang rumah warga yang direhab melalui TMMD Kodim Boyolali.
Menurutnya, merupakan pengalaman baru saat belajar membuat anyaman besi yang akan digunakan tulang di masing-masing tiang. ”Awalnya saya harus tanya, akhirnya juga mahir. Semua ini demi rumah warga yang kokoh setelah direhab nanti,” ujar Koptu Amir.
Sekedar diketahui, di gelaran TMMD Kodim Boyolali, salah satu sasaran fisiknya adalah merehab RTLH milik warga. Tercatat, sedikitnya 10 rumah warga yang akan direhab di kegiatan yang akan berlangsung sebulan penuh itu. (Pendim 0724/Boyolali)


Pembangunan Bak Penampungan Air Dinilai Tepat

Sebagian tokoh masyarakat Desa Sangup menilai, pembangunan bak penampungan air yang dijadikan salah satu sasaran fisik TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di desanya sangat tepat.
Menurut Sarmidi, salah satu tokoh masyarakat Desa Sangup, bak penampungan air itu sangat berarti bagi warga Desa Sangup. Selama ini di Desa Sangup tidak ada sumur, sehingga mengandalkan bak penampungan air.
”Saat musim hujan akan menampung air hujan, dan jika musim kemarau air dibeli warga dan ditempatkan di bak penampungan masing-masing. Mudah-mudahan adanya bak penampungan air yang dibangun TNI itu sangat membantu warga,” harap Sarmidi. (Pendim 0724/Boyolali)


Penyuluhan Awas Bencana Kembali Diberikan

Menyusul Desa Sangup berada di ring pertama saat ada bencana Gunung Merapi meletus, di kegiatan non fisik TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di desa itu, TNI dengan menggandeng BPBD Boyolali beberapa kali menggelar penyuluhan wasa bencana.
Salah satu sasaran yang diberi pelatihan adalah warga Desa Sangup dan murid-murid SMPN 1 Tamansari, yang lokasinya berada di Desa Sangup, dan sebagian besar juga tinggal di Desa Sangup.
Dikemukakan Pasiter Kodim Boyolali, Kapten Inf. Kamami, pelatihan itu dimaksudkan, agar warga paham, gejala-gejala awal akan terjadinya bencana meletusnya Gunung Merapi. (Pendim 0724/Boyolali)


Hasil Perehapan RTLH Diprediksi Prima

Dilihat dari proses pembangunan dan hasil sementara perehaban sejumlah RTLH milik warga Desa Sangup oleh anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali dan warga, hasilnya akan benar-benar prima.
Menurut Pasiter Kodim Boyolali, Kapten Inf. Kamami, material yang digunakan untuk merehab dipilih yang benar-benar berkualitas ,selain itu juga dipandu langsung oleh tukang profesional.
”Selain itu kami terus mengingatkan kepada prajurit Satgas dan warga agar memperhatikan kualitas pekerjaan saat merehab sejumlah RTLH milik warga. Hal itu dimaksudkan agar pemilik rumah puas dan bisa digunakan dalam waktu yang lama. (Pendim 0724/Boyolali)


Agar Rapi, Pembersihan Jalan TMMD Terus Dilakukan

Agar kondisi jalan yang sudah selesai dicor oleh Satgas TMMD TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali warga desa sasaran, Desa Sangup, beberapa warga melakukan pembersihan hasil karya itu.
Buryanto, (47), salah satu warga Desa Sangup menjelaskan, karena di kanan dan kiri jalan yang sudah selesai dicor banyak tumbuhan bambu, sehingga setiap harinya jalan yang sudah selelesai dicor akan banyak sampah daun bambu kering.
”Dengan cara itu, kondisi jalan yang baru saja selesai dibangun akan tetap bersih. Jika sewaktu -waktu ada tinjauan dari pejabat dari atas, kondisi jalan tetap bersih dan asri,” papar Buryanto. (Pendim 0724/Boyolali)


Kualitas Bangunan Bak Air Harus Diutamakan

Dandim 0724/Boyolali, Letkol Kav. Herman Taryaman, mengingatkan kepada para Satgas dan warga yang terlibat di pembangunan bak air, salah satu sasaran fisik TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, untuk mengutamakan kualitas hasil bangunan.
Hal itu disampaikan Dandim Herman selaku Dansatgas TMMD Reguler di Desa Sangup, meninjau pelaksanaan pembangunan bak penampungan air tersebut. ”Kualitas bak penampungan air harus diutamakan. Harus kuat sehingga saat digunakan tidak bocor,” tandasnya.
Beberapa anggota Satgas TMMD dan warga yang terlibat dalam pembangunan bak penampungan air itu menyatakan, sesuai gambar perencanaan dari DPU, semua dilaksanakan. Mulai dari ukuran besi dan jarak ram besi.(Pendim 0724/Boyolali)


Jika Air Terlambat, Beberapa Warga Bantu Cari Air

Jika situasinya darurat, air untuk pengecoran jalan yang merupakan sasaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, terlambatnya, beberapa warga berinisiatif untuk ikut mencarikan air.
Seperti yang dilakukan Sarsono (36) warga Desa Sangup. Dia yang sudah tahu untuk mencari air, disaat pasokan air di lokasi pembangunan jalan habis, dia langsung berinisiatif mendcarikan air dengan sepeda motornya.
Dikemukakan Darsono, kendala utama pembangunan jalan TMMD, adalah minimnya air,s ementara di kegitan itu membutuhkan banyak air. ”Untuk itu jika air terlambat, tanpa ada yang menyuruh saya akan langsung berangkat mencari air untuk mengatasi situasi sementara,” ujarnya. (Pendim 0724/Boyolali)


Ibu Rumah tangga Tampil Mencari Pakan Ternak


Lantaran suaminya ikut kerja bhakti di lokasi TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, banyak ibu rumah tangga di Desa Sangup (desa sasaran TMMD -Red) yang tampil menggantikan peran suaminya untuk mencari pakan ternak.
Seperti yang dilakukan Ny. Sulasih (26), warga Dukuh Tlogojati, semenjak ada TMMD, dan suaminya ikut gotong royong, ia setiap harinya harus mencari rumput untuk pakan ternaknya. ”Tidak masalah suami ikut gotong royong di lokasi TMMD, toh saya masih bisa menggantikan pekerjaannya sementara,yakni mencari rumput untuk pakan ternak,” tuturnya.
Dia mengatakan, jika suaminya tidak kena giliran kerja bhakti, gantian dirinya ikut kumpulan dengan ibu-ibu, memasak untuk menyediakan logistik bagi warga dan TNI yang sedang kerja bhakti di lokasi TMMD. (Pendim 0724/Boyolali)


Medan Sulit, Pembangunan Jalan TMMD Mulai Melambat

Gara-gara memasuki medan yang sulit, banyak turunan dan tanjakan tajam, pembangunan jalan, satu sasaran fisik TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, mulai melambat.
Menurut Babinsa Desa Sangup, Serka Rosyd, karena medan yang sulit itu, hasil pekerjaan setiap harinya yang dilakukan oleh para Satgas dan warga tidak bisa besar.
Disebutkan, medan sulit itu, diantaranya, kondisi jalan yang akan dicor banyak tanjakan dan turunan yang terjal. Itupun masih diperparah dengan sempitnya jalan. ”karena medan seperti itu, untuk membawa mesin molen ke lokasi saja juga sulit,” ungkap Babinsa Desa Sangup. (Pendim 0724/Boyolali)


Banyak Besi Pembatas Yang di Stanbykan

Menyusul medan pembangunan jalan yang sudah memasuki kawasan sulit, yakni banyak tanjakan dan turunan terjal, juga sempit, membuat pekerjaan jalan, salah satu sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, melambat. Dampaknya, banyak besi pembatas yang diistirahatkan.
Menurut Kades Sangup Triyono, dengan melambatkan pembangunan jalan akibat sudah sampai di medan sulit, beberapa alat, seperti besi pembatas diistirahatkan. ”nanti kalau sudah sampai di medan datar, alat-alat itu akan dipakai lagi,” jelasnya.
Dia menghimbau agar warga tetap semangat, membantu para TNI yang sedang membangun jalan antar dukuhan di desanya. ”Seberat apapun medan pekerjaan, warga harus tetap semangat,” pinta Kades Triyono. (Pendim 0724/Boyolali)


Sempatkan Istirahat Siang Untuk Himpun Tenaga

Para anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, yang bertugas di lokasi TMMD, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, disaat istirahat siang, selalu menyempatkan untuk istirahat. Hal itu dilakukan dalam rangka menghimpun tenaga yang akan digunakan hingga sore hari.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah Satgas TMMD dari Batalyon Kavaleri Ambarawa yang menempati rumah Mbah Citro (70), di Dukuh Kembangrowo, RT 19, Desa Sangup.
”Biasanya saat istirahat siang setelah bekerja di pengecoran jalan yang merupakan sasaran fisik utama TMMD, sambil menunggu makan siang kami memanfaatkan istirahat siang sebentar. Semua itu kami lakukan, karena setelah istirahat hingga sore hari harus perang kembali mengejar target penyelesaian jalan TMMD,’ ungkap Koptu bagio, salah satu anggota Satgas TMMD Kodim Boyolali. (Pendim 0724/Boyolali)


Satgas Dorong Posyandu di Desa Saran Lebih Ditingkatkan

Diluar program TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, sejumlah anggota Satgas TMMD melakukan kegiatan tambahan, yakni mendorong ibu-ibu di desa sasaran untuk lebih aktif melakukan kegiatan Posyandu.
Dikemukakan Danramil 02/Musuk, Kapten Inf. Mutaqim, jauh-jauh hari pihaknya memang sudah berpesan kepada para anggota Satgas untuk ikut aktif di berbagi kegiatan yang ada di desa sasaran. Salah satunya adalah kegiatan Posyandu.
”Selama ini Posyandu di Desa Sangup sudah berjalan, namun perlu didorong lebih aktif lagi karena manfaatnya yang begitu besar. Untuk mengetahui kesehatan balita termasuk pemeriksaan bagi ibu-ibu hamil yang ada di desa sasaran TMMD,” jelas kapten Mutaqim. (Pendim 0724/Boyolali)


Mak-Mak Yang Tak Mau Kalah Saat Kerja Di Pekerjaan TMMD

Seolah ingin bersaing dengan kaum bapak-bapak saat gotong royong di pembangunan jalan yang merupakan sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.
Sejumlah mak-mak di desa setempat, Narti (54), Warni (49), dan Partini (47), setiap harinya mengandalkan otot masing-masing untuk kerja keras di lokasi pembangunan jalan.
”Kami juga ingin tampil di pengecoran jalan TMMD supaya bisa ikut menciptakan sejarah di desa kami sendiri. Setelah kewajiban di dapur, kami ibu-ibu ikut kerja bhakti angkat junjung di pekerjaan fisik,” ungkap Warni yang diamini oleh sejumlah teman-temannya sesama kaum ibu. (Pendim 0724/Boyolali)


Tetap Tidak Tinggalkan Pekerjaan Rumah, Meski Aktif Bantu TMMD

Pasangan suami istri di Desa Sangup ini sangat luar biasa dalam membagi tugas antara pekerjaan rumah dalam rangka mencukupi nafkah sehari-hari dengan kewajiban ikut bergotong royong di lokasi TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di desanya.
Adalah
Benar (41) dan Mulyani (40), suami istri yang warga Dukuh Sudimoro, Desa Sangup. Semenjak ada gelaran TMMD, keduanya berbagi tugas untuk memeras susu dari sapi ternaknya yang selama ini menjadi gantungan hidupnya.

”Suatu saat ketika suami harus kerja bhakti di lokasi TMMD, saya menggantikan tugasnya untuk memeras susu sapi. Demikian juga sebaliknya, saat dirinya kumpulan dengan ibu-ibu untuk menyiapkan logistik untuk para anggota Satgas dan warga, suaminya yang ngurusi memeras susu,” ungkap Mulyani kepada Tim Pendim Kodim Boyolali. (Pendim 0724/Boyolali)


Potensi Alam Yang Disukai TNI Satgas TMMD

Ada potensi alam di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, yakni buah nangka yang sebenarnya digunakan tanaman pengisi kebun, kebetulan bersamaan dengan pelaksanaan TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali sedang berbuah banyak.
Buah nangka yang masih muda itu, ternyata menjadi hidangan favorit bagi warga dan Satgas TMMD, untuk disayur sebagai teman nasi saat makan siang. ”Lumayan untuk tambah-tambah, dan ternyata banyak dari anggota Satgas TMMD yang menjadikan sayuran favorit,” ujar Bu Solikin, warga setempat.
Terpisah, Serda Mahmudi, salah satu anggota Satgas TMMD mengemukakan, sebetulnya dimana tempat yang namanya sayur nangka sudah umum. ”Namun hasil masakan ibu-ibu Desa sangup ternyata lain. Sangat lezatnya sehingga saya dan teman-teman sesama anggota Satgas ketagihan,” ucap Serda Mahmudi. (Pendim 0724/Boyolali)


Satgas TMMD Dan Warga Kalahkan Mesin Molen

Adu sakti antara manusia dengan mesin molen terjadi di pengecoran jalan yang merupakan sasaran utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari. Dan keluar sebagai pemenangnya adalah manusianya.
Ceritanya, seperti dikemukakan Koptu Maryono, salah satu anggota Satgas TMMD Kodim Boyolali, di pengecoran jalan yang sudah mencapai Dukuh Tlogojati, jumlah satga dan warga yang mencapai 15 orang, sementara mesin molen yang tersedia hanya satu.
Dimungkinkan karena terus dipaksa berputar, akhirnya mesin molen mogok, akibatnya tumpukan material koral, air dan semen terjadi lantaran perlu waktu untuk membenahi mesin molen yang rusak itu. ”Terbukti manusia, satgas dan warga mampu mengalahkan kesaktian mesin molen,” ungkap Koptu Maryono berseloroh. (Pendim 0724/Boyolali)


Rajin Latihan, Persiapan Hadapi Tim Satgas TMMD

Kehadiran sejumlah TNI anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, ternyata mampu menggairahkan anak-anak SMP yang ada di desa setempat yang mempunyai hoby futsal.
Menurut Babinsa Desa Sangup, Serka Rosyd, dalam rangka menjalin keakraban dengan anak-anak SMPN 1 Tamansari, sejumlah anggota Satgas TMMD berencana untuk menggelar pertandingan persahabatan dengan anak-anak SMPN tersebut. ”Tujuannya untuk lebih mengakrabkan diri,” jelasnya.
Atas tantangan itu, sejumlah murid SMPN 1 Tamansari terus berlatih di GOR Satriya Wiguna Desa Sangup. ”Meski hanya pertandingan persahabatan, kami anak-anak SMP tidak mau nantinya memalukan. Mumpung ini ada kesempatan bertanding dengan Pak Tentara,” ungkap Yusuf (14), salah satu murid SMPN Tamansari. (Pendim 0724/Boyolali)


Ketersediaan Air Yang Mumpuni Tentukan Kualitas Jalan TMMD

Ketersediaan air yang mumpuni akan menentukan kualitas pengecoran jalan di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari yang merupakan sasaran utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali. Untuk itu para anggota Satgas TMMD merasa bersyukur belakangan ini ketersediaan air cukup mumpuni.
”Sebelumnya ketersediaan air sempat tersendat sehingga pengerjaan jalan tersendat. Saat ini air sudah mumpuni lantaran banyak bantuan dari berbagai pihak, diantaranya dari Pemkab Boyolali,” papar Koptu Nursolikin, salah satu anggota Satgas TMMD.
Dijelaskan, di pekerjaan pengecoran jalan, kebutuhan air sangat banyak, seperti halnya sebelum pengecoran yang dilakukan, jalan harus disiram air terlebih dahulu. Tujuannya supaya nanti adonan semen campur pasir dan kricak bisa melekat sehingga kualitas jalan bisa dipertanggungjawabkan. (Pendim 0724/Boyolali)


Mendapat Julukan Sebagai Tukang Patok di Lokasi TMMD

Dua warga Desa Sangup ini, masing-masing Sunarto (49) dan Nyubari (46), mendapat julukan sebagai tukang patok, di lingkungan warga dan TNI Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, selama pelaksanaan TMMD di desanya.
”Mungkin karena bagian saya di pekerjaan pengecoran jalan selalu memasang patok batas kelebaran jalan, sehingga saya mendapat julukan itu. Tidak masalah, justru panggilan seperti itu akan mengakrabkan suasana saat bekerja bersama para TNI Satgas TMMD,” ujar Sunarto.
Baik Sunarto maupun Nyubari menjelaskan, di setiap hari dia berdua yang selalu melakukan pekerjaan awal di pembetonan jalan, yakni membuat patok batas kelebaran jalan sekaligus membersihkan selokan yang ada di kanan kiri jalan. ”Pekerjaan saya ini yang menentukan kerapian, ketebalan dan lebar jalan menjadi pass sesuai yang direncanakan,” imbuh Nyubari. (Pendim 0724/Boyolali)


“Insinyur” Dari Pundung Yang Berjasa di Rehab RTLH

Peran dua insinyur dari Dukuh Pundung, Desa Sangup ini, Rohmadi ( 56) dan Wardi (45) sangat sentral di perehaban RTLH milik sejumlah warga Desa sangup yang masuk program direhab dalam gelaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali.
Betapa tidak, berkolaborasi dengan beberapa TNI yang mempunyai keahlian tukang kayu, Rohmadi dan Wardi yang menangani pembuatan kap 10 rumah yang direhab di kegiatan TMMD itu. ”Bekerjasama dengan beberapa Bapak Tentara yang mempunyai keahlian tukang kayu juga, InsyaAllah kami akan mengatasi pembuatan kup 10 RTLHyang direhab,” ujar Wardi.
Dia mengemukakan, kebetulan saat ini, di musim kemarau panjang, orderan menukang kayu dari warga sepi , bahkan dapat dikatakan nganggur. ”Kini diminta berpasrtisipasi di TMMD, alhamdulilah bisa sepenuh tenaga karena sedang tidak ada job lain,” jelas Rohmadi yang sudah menukang kayu sejak 20 tahun lalu itu. (Pendim 0724/Boyolali)


TNI dan Warga Begitu Akrab Saat Istirahat Bersama

Jika saat bekerja antara Satgas dan warga saling sibuk sehingga tak bisa bergurau lepas, sebaliknya saat istirahat siang untuk makan bersama. Suasana begitu cair, tampak begitu akrab mereka saling bersendau gurau.
Jamin (45) warga Desa Sangup menyatakan, kumpul bekerja bareng TNI Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali merupakan pengalaman kali pertama sepanjang hidupnya. ”Benar-benar mengasyikan, untuk itu saya selalu hadir gotong royong demi bisa kumpul dengan Pak Tentara,” ungkapnya.
Dikatakan, selama ini dirinya selalu membayangkan bahwa yang namanya sosok TNI itu pasti orangnya kaku dan galak. Tetapi bayangan itu salah besar, terbukti para TNI yang dikumpuli kerja bareng di lokasi TMMD, orangnya ramah-ramah dan pandai bergurau. (Pendim 0724/Boyolali)


Anggota Polres Boyolali Juga Kerja Keras di TMMD

Seolah tak mau kalah dengan TNI Satgas TMMD dan warga, sejumlah anggota Polres juga ikut kerja keras di pengecoran jalan di gelaran TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali.
Sama seperti dengan anggota Satgas dan warga, sejumlah petugas berseragam cokelat itu juga kerja kassar, seperti langsir material pasir, koral dan bahkan mengangkat semen.
Danramil 02/Musuk, Kapten Inf. Mutaqim, menyambut positif dengan terlibatnya sejumlah anggota Polres Boyolali di pekerjaan TMMD di Desa Sangup. ”Dengan sistem keroyokan itu diharapkan semua pekerjaan fisik TMMD Kodim Boyolali akan rampung semua sebelum TMMD ditutup,” ujarnya. (Pendim 0724/Boyolali)


TNI dan Warga Dirikan Bak Penampungan Sementara

Menyusul lokasi pengecoran jalan yang menjadi sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di Desa Sangup, sejumlah TNI Satgas dengan dibantu warga membuat bak penampungan sementara di sejumlah titik.
Hal itu dilakukan, supaya pekerjaan bisa lebih cepat karena ketersediaan air memadai dan berada di dekat pekerjaan. ”Konsekuensinya ada biaya tambahan memang, hanya saja demi cepatnya pekerjaan pembuatan bak penampungan air itu harus dilakukan,” jelas Kopda Haryono, salah satu anggota Satgas TMMD.
Menurutnya, tidak perlu modal besar memang, yang dibutuhkan hanya terpal yang beli, selebihnya bambu tersedia banyak di lokasi TMMD. ”Paling-paling hanya tenaga, dan itu bisa dikeroyok bersama warga banyak,” tambah Kopda Haryono. (Pendim 0724/Boyolali)


Tak Pedulikan Panas, Satgas terus Ngecor jalan

Karena terus dikejar target, para Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali tidak pedulikan panas, terus mengerjakan pengecoran jalan yang ada di Dukuh Sudimoro, Desa sangup.
”Kalau sudah keburu target semua akan kita lawan, termasuk terik matahari akan kami abaikan supaya target dari komando terpenuhi. Apalagi semangat warga dsa sasaran juga begitu tinggi,” ungkap Koptu Maryonan, salah satu anggota satgas TMMD.
Koptu Maryonan dan sejumlah anggota Satgas lainnya yang sama-sama dari Batalyon Armed 3, sudah sekitar 11 hari ini melakukan pengecoran jalan. Sejumlah hambatan, seperti telatnya pasokan air, atau ngadatnya mesin molen sudah terbiasa mereka hadapi. ”Kami akan terus kerja maksimal hingga pengecoran jalan ini selesai,” tandasnya. (Pendim 0724/Boyolali)


Tembakau Lereng Merapi, Perekat TNI Satgas TMMD Dan Warga

Banyak wahana yang bisa digunakan para anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali untuk menjalin keakraban dengan warga desa sasaran, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari.
Salah satunya adalah dengan mencicipi tembakau lereng Merapi, hasil panenan warga Desa Sangup sendiri. Adalah Koptu Hendi, salah satu anggota Satgas yang melakukan hal itu.
”Saat istirahat siang, bersama warga sambil duduk-duduk di gubug, menikmati tembakau panenan mereka suasananya sangat luar biasa. Dengan cara itu kami para anggota Satgas terus menyatu dengan warga,” ungkap Koptu Hendi. (Pendim 0724/Boyolali)

Pasangan Penjaga Kerapian Pengecoran Jalan TMMD


Walidi (40) yang warga Dukuh Ringin, Desa Sangup dan Prada Ari anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, yang terus berpasangan untuk menjaga kerapian di pengecoran jalan yang merupakan sasaran fisik utama TMMD.
Di setiap harinya, di tangan dua orang itulah, pemasangan besi pembatas jalan, pengatur ketebalan dan lebar jalan dilakukan. Dengan tangan-tangan terampilnya, hasil pengecoran jalan terjaga kerapiannya.
”Saya sudah terbiasa kerja di proyek bangunan, dan beberapa kali menangani pengecoran jalan. Kini bisa saya terapkan saat di desa kami ada pelaksanaan TMMD dimana salah satunya membangun jalan dengan konstruksi cor,” ujar Walidi. (Pendim 0724/Boyolali)


Pasangan Penjaga Kerapian Pengecoran Jalan TMMD

Walidi (40) yang warga Dukuh Ringin, Desa Sangup dan Prada Ari anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, yang terus berpasangan untuk menjaga kerapian di pengecoran jalan yang merupakan sasaran fisik utama TMMD.
Di setiap harinya, di tangan dua orang itulah, pemasangan besi pembatas jalan, pengatur ketebalan dan lebar jalan dilakukan. Dengan tangan-tangan terampilnya, hasil pengecoran jalan terjaga kerapiannya.
”Saya sudah terbiasa kerja di proyek bangunan, dan beberapa kali menangani pengecoran jalan. Kini bisa saya terapkan saat di desa kami ada pelaksanaan TMMD dimana salah satunya membangun jalan dengan konstruksi cor,” ujar Walidi. (Pendim 0724/Boyolali)


Serda Zaenal Yang Harus Patroli Selang Air di Lokasi TMMD

Ini kepedulian salah seorang anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali, Serda Zainal saat bertugas di lokasi TMMD Desa Sangup,Kecamatan Tamansari. Yakni, setiap harina patroli selang yang digunakan untuk mengalirkan air hingga ke titik pekerjaan.
Dia mengemukakan, di desa Sangup, sasaran TMMD, air sangat berharga sekali. Selama ini untuk keperluan pengecoran jalan harus beli, dititipkan ke bak penampungan milik sejumlah warga baru dialirkan dengan selang ke titik pekerjaan.
”Saat patroli selang, sering saya menjumpai selang pecah, atau sambungan tidak rapat, sehingga banyak air terbuang. Menjumpai hal itu saya langsung membenahi, supaya jangan sampai air terbuang percuma,” jelas Serda Zainal. (Pendim 0724/Boyolali)


Sukseskan TMMD, Herman Terus Jaga Kondisi Molen

Herman (39) salah warga Dukuh Ringin, Desa Sangup, mempunyai tugas berat dalam pelaksanaan TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali di desanya khususnya di sasaran fisik TMMD. Yakni, jaga kondisi molen agar tidak ngadat dan bisa mengganggu pekerjaan.
”Memang saya yang ditugasi untuk menjaga dan merawat kelangsungan mesin molen agar bisa terus dipacu untuk membuat adonan bahan pengecoran jalan. Modal sedikit pernah kerja di proyek ternyata cukup berguna,” beber Herman.
Untuk itu, lanjutnya, di setiap harinya, mulai dari membersihkan, menghidupkan mesin sampai memastikan BBM solar teraman menjadi tanggung jawabnya. ”Khusus untuk solar kami stok supaya jangan sampai kehabisan. Soalnya mesin diesel kalau sampai kehabisan solar akan menjadi masalah sendiri,” tambah Herman. (Pendim 0724/Boyolali)


Satgas Dan Warga Ciptakan Kenangan Dengan Ber Swafoto

Berbagai cara dilakukan anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali untuk mengusir lelah saat bekerja di lokasi TMMD, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari. Salah satunya denga berswafoto dengan mak-mak desa setempat yang ikut gotong royong.
Seperti yang dilakukan Kopda Doni, Satgas TMMD yang dari Yonif 408 Raider, yakni secara spontan mengajak ibu-ibu warga Desa Sangup yang ikut gotong royong untuk berswafoto.
Sontak ajakan itu langsung disambut antusias oleh warga, ”lumayan bisa dipakai kenang-kenangan foto bareng pak Tentara yang sedang melaksanakan TMMD di desa kami,” ungkap Ny, Juwatik, salah satu warga Desa Sangup. (Pendim 0724/Boyolali)


TNI Pelopori Bank Sampah di Desa Sasaran TMMD

TNI Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali yang sedang bertugas di Desa Sangup, pelopori warga setempat untuk mendirikan bank sampah di desa setempat. ”Alhamdulilah akhirnya berhasil,” ungkap Serda Samsuri, salah satu anggota Satgas TMMD.
Adalah Bu Ponikem (33), yang rumahnya di Dukuh Tlogojati, Desa Sangup dijadikan lokasi bank sampah tersebut. Setiap harinya warga diminta untuk menempatkan sampah di rumah tersebut. ”Saya senang, selain ada pemasukan juga ikut andil menciptakan Desa sangup bersih dari sampah yang berserakan,” papar Bu Ponikem.
Serda Samsuri pun langsung woro-woro ke warga, agar mau setor sampah sesuai kategori organik atau an organik supaya disetor ke rumah Bu Ponikem. Nantinya akan diambil oleh pengepul sehingga bisa menjadikan uang untuk digunakan bersama-sama. (Pendim 0724/Boyolali)


Usir Kejenuhan Malam, Satgas TMMD Kumpul dan Ngobrol Bareng

Ini cara para anggota Satgas TMMD Reguler ke-106 Kodim 0724/Boyolali mengusir jenuh saat malam selama pelaksanaan TMMD di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari. Ngumpul dan ngobrol bareng dengan sesama anggota Satgas TMMD.
Kopda Darmono, anggota Satgas TMMD yang dari Batalyon Kavaleri mengemukakan, saat malam tiba, suasana desa sasaran TMMD, Desa Sangup benar-benar sepi dan udara dingin menyengat.
”Untuk mengusir itu semua, kami gunakan untuk kumpul dengan sesama anggota Satgas TMMD , main HP dan kontak dengan keluarga yang ada di rumah. Kita tetap semangat dengan keterbatasan yang ada,” ungkap Kopda Darmono. (Pendim 0724/Boyolali)